Tuesday, February 19, 2008

twenty three....

23

I felt for sure last night
That once we said goodbye
No one else will know these lonely dreams
No one else will know that part of me
I'm still driving awayAnd I'm sorry every day
I won't always love these selfish things
I won't always live...
Not stopping...

It was my turn to decide
I knew this was our time
No one else will have me like you do
No one else will have me, only you

You'll sit alone forever
If you wait for the right time
What are you hoping for?I
'm here I'm now I'm readyHolding on tight
Don't give away the end
The one thing that stays mine

Amazing still it seems
I'll be 23
I won't always love what I'll never have
I won't always live in my regrets

You'll sit alone forever
If you wait for the right time
What are you hoping for?
I'm here I'm now I'm ready
Holding on tight
Don't give away the end
The one thing that stays mine

You'll sit alone forever
If you wait for the right time
What are you hoping for?
I'm here I'm now I'm readyHolding on tight
Don't give away the end
The one thing that stays mine

i'm 23 right now...then...

Wednesday, February 06, 2008

pemimpi...

Dunia memang begini adanya. Begitu pula halnya dengan gue, gue yang selalu mengimpi-impikan sesuatu yang belum jelas kepastiannya. Apapun itu, setidaknya mimpi itu harus ada, mimpi itu layaknya harta karun, terdengar legendanya namun entah kapan ditemukannya. Selama kita masih bisa bermimpi, saat itu pula mimpi itu menjadi obsesi kita untuk bisa mendapatkannya. gue yang sampai saat ini masih ingin terbuai dari mimpi-mimpi indah, tiba-tiba tersentak! Mengingat waktu bagaikan detik tak bertepi, saat ini pula gue menyadari bahwa tidak akan selamanya bisa terus bermimpi. Kenyataan membawa gue menuju jurang kehidupan yang sangat menjemukan, dan itu benar adanya. Kalaupun gue boleh memilih, banyak hal yang mau gue capai seketika sesaat gue akan beranjak dewasa beberapa hari lagi. Saat semua problematika kehidupan akhirnya menjemput gue, apapun itu resikonya, cepat atau lambat semua itu akan ada di depan mata gue. Seandainya gue boleh mengutarakan tentang apa yang suatu hari nanti ingin gue capai, bagaikan deretan bilangan yang tidak berujung, mungkin tulisan ini yang akan menjadi saksi bisu impian gue.

Hingga detik ini, banyak hal yang ingin gue capai, sesuatu yang gue impi-impikan sejak dulu. Gue pengen hidup apa adanya, tanpa kekangan tanpa tekanan. Apa adanya memiliki arti yang sangat luas, sangat relatif dan mana suka. Kalau boleh gue bercerita, mungkin selama ini hidup gue terlihat apa adanya, tapi jauh di lubuk hati yang terdalam sepertinya tidak. Sejak awal gue duduk di Sekolah Dasar, bukan gue yang memilih untuk sekolah di sana, melainkan 'mereka' yang notabene masih memberikan gue makanan gratis sampai saat ini. Menjelang Menengah Pertama, gue harus mengikuti jejak 'Dia' yang adalah juga perempuan yang harus dituakan di urutan silsilah gue. Beranjak menuju putih abu-abu, sedikit mulai berubah, gue udah dibiarkan untuk memilih dimanakah gue bakal menghabiskan masa muda remaja penuh suka gue nanti (tapi ternyata, keadaan itu terjadi karena 'mereka' sibuk dengan urusan si 'Dia' karena mau menuju gerbang perkuliahan). Sampai akhirnya gue duduk di bangku perkuliahan. Lagi-lagi, seandainya gue boleh memilih apa yang pengen gue pilih, gue sangat menginginkan kuliah di jurusan grafis atau periklanan. Namun, dengan alasan klise bahwa 'mereka' tidak mau membiayai perkuliahan gue apabila tidak di PTN, menjadi batu sandungan bahkan menjadi perbukitan batu bagi gue. Apalah dikata, otomatis gue harus masuk ke Kampus Kuning itu, entah dengan juntrungan jurusan yang tidak jelas!!

Dan kini, saat gue sudah dengan tepat waktunya menyelesaikan perkuliahan, another problem is came up!!setiap pekerjaan selalu jadi bahan argumen yang tiada henti-hentinya dimata 'mereka'. Padahal, sejak dulu sepertinya 'mereka' lupa, bahwa selama proses pertumbuhan gue, apa yang disebut dengan support itu sangat diperlukan sekali sebagai cairan pengganti ion tubuh, dan itu jarang sekali mereka lakukan.

Beberapa cerita tadi adalah sepenggal kenyataan yang sempat gue alami selama kurang lebih 22 tahun lamanya. Memang tidak terlihat tragis, karena memang tidak tragis. Itulah yang menyebabkan kenapa seorang gue lebih memilih untuk terus bermimpi, karena kenyataan akan membuat mimpi itu musnah. Mimpi, mimpi dan bermimpi.....teruslah bermimpi sebelum mimpi itu tidak membangunkan tidurmu kelak....

cherio..


Friday, February 01, 2008

hari yang cerah untuk jiwa yang sepi

hueheehehe....seharian ini gw cuma tidur-tiduran ga jelas di kasur tercinta gw, selain dari itu ya online, online dan online. sebenernya hari ini cuaca kesukaan gw, hujan lebat rintik-rintik, udara dingin menggelitik, sang surya yang hanya terlihat sedetik, hingga membuat jakarta banjir di setiap titik. ya sudahlah, yang penting daerah tercinta gw ini bebas dari banjir, amien.

walaupun begitu, secerah apapun hari ini, tetap aja jiwa gw terasa sepi. disaat gw merasa kangen dengan seseorang, entah siapa pun itu dia, pastilah sangat sulit buat ngobatin perasaan ini. apalagi dengan keadaan 'mereka' yang udah ninggalin gw, gw kangen dengan masa-masa indah dulu...bisa ketawa terbahak-bahak, jailin orang sana sini, menangis di pundakmu teman....tanpa gw sadari, salahsatu elemen buat gw untuk selalu semangat buat ngejalanin hidup itu adalah mereka. mereka yang udah ngisi hidup gw slama ini, selama nyaris 23 tahun hidup gw.

well, things are getting better i hope...
ik heb jullie gemist...erg!

cherio..